Jurnalistik.co.id, Pohuwato – Polemik tambang rakyat di Kabupaten Pohuwato kembali menjadi sorotan. Rencana aksi demonstrasi yang menuntut penertiban aktivitas pertambangan mendapat beragam tanggapan, termasuk dari praktisi hukum dan pemerhati sosial Pohuwato, Yusuf Mbuinga.
Menurut Yusuf, pertambangan rakyat memiliki dampak luas yang harus dikaji secara komprehensif. Ia menilai bahwa isu demonstrasi bukanlah aspirasi murni masyarakat lokal, melainkan ada kemungkinan campur tangan pihak luar.
“Saya yakin masyarakat Pohuwato lebih mengutamakan kebutuhan menjelang Ramadhan. Isu demo tambang rakyat itu bukan kemauan warga lokal, kecuali ada pihak luar yang ikut bermain,” ujar Yusuf pada Minggu (16/02/2025).
Tiga Aspek Penting dalam Pertambangan Rakyat
Yusuf menekankan bahwa pembahasan terkait tambang rakyat tidak bisa hanya berfokus pada aspek lingkungan. Ada tiga aspek utama yang menurutnya harus diperhatikan, yaitu:
- Ekologi – Dampak lingkungan akibat aktivitas pertambangan.
- Ekonomi – Manfaat pertambangan terhadap perekonomian masyarakat.
- Sosiologi – Peran pertambangan dalam kehidupan sosial warga setempat.
“Agak tidak bijak kalau hanya melihat aspek ekologis tanpa mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosialnya. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor ini,” tambahnya.
Kontribusi Tambang Rakyat di Pohuwato
Lebih lanjut, Yusuf menyoroti sejumlah kontribusi yang telah diberikan oleh para pelaku usaha tambang rakyat di Pohuwato. Menurutnya, ada lima peran sosial yang seharusnya mendapat dukungan sebagai bagian dari pertambangan rakyat yang lebih ramah lingkungan:
- Bantuan sosial berupa paket sembako dan uang tunai bagi kaum dhuafa.
- Pengerukan sedimentasi di sepanjang irigasi Kecamatan Buntulia, Dengilo, dan Patilanggio.
- Reklamasi lahan tambang, termasuk penutupan kembali kubangan bekas tambang.
- Program gizi untuk siswa dan guru di Kecamatan Dengilo dan Paguat.
- Pemberian pupuk bagi petani terdampak di Kecamatan Buntulia.
Menurutnya, selama belum ada kepastian terkait Izin Pertambangan Rakyat (IPR), hasil tambang rakyat tetap menjadi sumber utama pendapatan bagi masyarakat Pohuwato, terutama menjelang bulan suci Ramadhan dan Lebaran.
“Sebagai masyarakat, saya menolak setiap aksi demonstrasi yang bertujuan menghentikan atau menertibkan tambang rakyat. Ekonomi rakyat harus tetap berjalan,” tegas Yusuf.
Ia juga mendorong adanya sinergi antara perusahaan tambang dan penambang rakyat agar aktivitas pertambangan di Pohuwato dapat berlangsung secara berkelanjutan tanpa merugikan salah satu pihak.