Pohuwato, Jurnalistik.co.id – Warga Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, tengah menghadapi krisis air bersih akibat sumur bor satu-satunya di desa tersebut tidak lagi berfungsi sejak lima bulan terakhir. Kondisi ini memicu keprihatinan dari Lingkar Pemuda Gorontalo (LPGO) Pohuwato yang mendesak pemerintah segera turun tangan.
LPGO Pohuwato, Hendrik Humu, menyoroti lambannya respons dari pemerintah desa hingga pemerintah daerah dalam menangani persoalan mendasar ini. Ia menyatakan, sumur bor yang kini mati merupakan satu-satunya sumber air bersih yang selama ini diandalkan warga Desa Balayo untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sudah kurang lebih lima bulan air dari sumur bor tidak mengalir. Padahal, itu menjadi sumber utama air bersih yang dikonsumsi masyarakat,” ungkap Hendrik, Selasa (15/04/2025).
Hendrik menegaskan, krisis air bersih ini tidak hanya berdampak pada aktivitas harian warga, tetapi juga mengancam kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Ia mendesak agar pemerintah daerah dan balai terkait segera mencari solusi konkret dan tidak menunda-nunda penanganan masalah ini.
“Ini bukan sekadar isu teknis, tetapi kebutuhan mendasar yang wajib dipenuhi oleh negara. Pemerintah tidak boleh tutup mata terhadap penderitaan masyarakat Balayo,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan sikap pasif dari para pemangku kepentingan yang terkesan abai terhadap krisis tersebut. Menurutnya, jika pemerintah terus diam, maka mereka telah gagal menunjukkan keberpihakan kepada rakyat.
“Jika pemerintah tetap diam, itu artinya mereka sudah tidak peduli lagi dengan masyarakat yang sedang kehausan. Harus ada aksi nyata,” ujarnya dengan nada kecewa.
LPGO berharap agar permasalahan ini segera menjadi prioritas, dengan pemerintah menunjukkan kepedulian dan aksi nyata demi mengembalikan akses air bersih yang layak bagi warga Desa Balayo.